Pemuda NU Tulang Bawang Harapkan pemilihan kepala Kampung kondusif dan damai

Pemilihan serentak Calon kepala kampung hampir di seluruh kampung yang ada di kabupaten Tulang Bawang di laksanakan serentak 20 September 2023, 
Khozin Pamungkas tokoh pemuda NU  yang juga aktivis Mahasiswa mengharapkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat kondusif dan dapat mengikuti proses demokrasi yang baik di tingkat kampung. 

" Proses demokrasi harus dijalankan dengan dewasa dan sportif. Dalam urusan pilihan politik, ada baiknya setiap masyarakat memahami konsep saling menghargai. Tidak ada gunanya juga kericuhan atau aksi keributan dilakukan. Hal itu menurut saya bisa mengganggu proses pemilihan dan progres pembangunan desa secara keseluruhan" katanya 

Khozin Pamungkas juga berharap " Saya berharap  para tokoh masyarakat, termasuk para calon kepala kampung dmampu menjadi sosok penengah dan siap menerima apapun hasilnya  Karena sepengalaman saya, begitulah kondisi politik di desa, terkadang panas dan proses kompetisinya sering kali diwarnai dengan banyak gesekan sosial"

" Dan perlu diketahui, gesekan sosial yang terjadi ini kadang berlangsung lama. Sampai kemudian proses pemilihan selesai dan pemerintahan resmi sudah berjalan, gesekan sosial itu sering kali tetap ada. Inilah yang kemudian membuat proses pemerintahan dan pembangunan desa tadi sering terhambat. Para calon atau masyarakat, awal-awal setelah pemilihan sering masih fokus kepada bahasan  dan apa-apa yang terjadi di pemilihan kepala kampung.

" Karena itu, sekali lagi saya mengajak kepada masyarakat dan para kepala kampung yang nanti hendak mengikuti proses pemilihan, mudah-mudahan bisa menjalankan proses demokrasi di tingkat desa itu dengan kondusif dan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga kedamaian untuk kebaikan plus stabilitas (ekonomi atau sosial) desa. Dan inilah yang kemudian membuat kompetisi politik itu harus dijalankan dengan mengedepankan kompetisi gagasan, bukan sebaliknya (kompetisinya saling menghina, mengejek dan merendahkan untuk meraih dukungan masyarakat, atau menggunakan money politik)".

Khozin Pamungkas juga mengungkapkan "Dan perohal money politik, ini yang sampai sekarang masih menjadi problem bersama. Masyarakat di akar rumput itu masih sering tergiur oleh money politik yang tidak seberapa. Suara mereka terkadang mudah sekali dibeli oleh uang 50-100 ribu. Padahal uang yang nominalnya kecil itu sebetulnya tidak sebanding dengan kemungkinan apa saja yang akan menimpa desanya. Ya, karena money politik itulah yang sering kali membuat para pemimpin di akar rumput bekerja tidak secara profesional. Koruptif, menjalankan pemerintahan dengan formalitas, penuh siasat jahat dan lain-lain. Maka saya harap, masyarakat sekarang bisa lebih cerdas dalam mengikuti proses politik di tingkat manapun. Termasuk di pemilu 2024 mendatang" 

Khozin Pamungkas terakhir berpesan "Semoga pemilihan pemilihan calon legislatif, kepala daerah atau presiden 2024 mendatang berlangsung  sesuai harapan dan berjalan dengan damai. Saya kira jika di era ini kompetisi politik selalu diwarnai keributan dan ketegangan yang tidak perlu seperti yang terjadi di Kapetaka, Cirebon, usaha membangun bangsa ini akan lambat. Apalagi di tengah situasi geopolitik, lingkungan dan perekonomian global yang sedang guncang, hal itu (proses politik yang tidak dewasa) mungkin hanya bisa memperparah situasinya. Maka mari kedepankan spirit persatuan dalam proses pemilihan politik. Mari warnai proses pemilihan politik kita dengan perdebatan-perdebatan sehat, evaluatif dan fokus yang membangun masa depan"

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama